Ringkasan Sirah Nabawiyah
(21-04-2017)
Ust. Rahmat Abu
Zahra
"Beberapa
Peristiwa Pasca Perang Badar"
> Rencana membunuh
Rasulullah Shallallahu'alaihi wassalam
Suatu ketika umair
bin wahab berbincang-bincang dengan shafwan bin umayyah tentang kekalahan yang
mereka derita dalam perang badar. Kemudian,
umair mengatakan kepada shafwan bahwa seandainya dia tidak memiliki tanggungan
hutang dan keluarga yang dikhawatirkan masa depannya. Maka ia berencana
membunuh muhammad agar tidak ada perlawanan pada keluarganya dan sukunya...
Beberapa ayat
berkaitan dengan makar:
QS Ali-Imran (3): 54
QS Ath-Thariq: 15-17
Kemudian umair
berangkat ke madinah. Ketika tiba disana, dia bertemu dengan umar bin khatthab
ra sehingga dia ketakutan. Umar bin khatthab ra membawa orang ini menghadap
rasulullah shallallahu'alaihi wassalam dan kemudian terjadi dialog dengan
antara umair dengan beliau. Rasulullah meminta umair agar menjelaskan dengan
jujur tentang sebab kedatangannya ke madinah. Umair menyebutkan bahwa
kedatangannya adalah untuk menebus putranya yang bernama wahab yang ditawan
kaum muslimin dalam perang badar. Rasulullah menyingkap kedustaan orang ini
dengan menanyakan pembicaraannya bersama shafwan di mekah. Mendengar ini, umair
pun terkagum-kagum, dan inilah yang menyebabkan ia masuk islam.
Rasulullah
shallallahu'alaihi wassalam meminta para sahabat beliau untuk mengajari umair
tentang islam dan membebaskan putranya yang tertawan. Setelah sekian lama di
madinah. Rasulullah mengizinkan umair kembali ke mekah untuk mendakkwahkan
islam dengan penuh semangat, sebagaimana semangatnya ketika ia mendakwahkan
kekufuran. Sehingga kemudian banyak orang yang memeluk islam melalui dakwahnya.
> Perang Sawiq
Setelah kejadian
tersebut ada seorang tokoh quraisy yang selamat dari perang badar dan menyimpan
dendam pada Rasulullah Shallallahu'alaihi wassalam. Perang ini disebut perang
sawiq.
> Perang Qarqarah
Al-Kudrii
(dikutip dari
Al-Waaqidi 1/181, menurut ibnu saad. Peristiwa ini disebut dengan perang
qarqaratul kudr)
"Aku ditolong
dengan rasa takut (yang ditanamkan kepada musuh) sejak sebulan
perjalanan". (HR Bukhari)
> Ka'ab bin
Al-Asyraf, sang penghasut
Dia merupakan
seorang penyair terkenal di madinah. Ia merasa geram setelah terjadinya perang
badar. Orang ini mencaci maki rasulullah dan menghasut kaum quraisy untuk
membalas perbuatan rasulullah akibat kekalahan perang badar. Lalu Allah azza
wajalla berfirman dalam (QS An-Nisaa) dan dalam (HR Bukhari dan Muslim) (HR
muslim 1801)
Wallahu'alam
Bishawab
0 komentar:
Posting Komentar